Kamis, 03 April 2014

Biologi: Sistem Regulasi (Sistem Koordinasi)



A.Sistem Saraf Manusia
Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh dapat bekerja sama dengan baik, diperlukan adanya koordinasi (pengaturan).
Pada manusia dan sebagian besar hewan, koordinasi dilakukan oleh sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon. Dalam bab ini hanya akan dibahas tentang sistem saraf . Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.

b. Konduktor (Penghantar impuls), dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron.

c. Efektor, adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar (hormon). Otot menanggapi rangsang yang berupa gerakan tubuh, sedangkan hormon menaggapi rangsang dengan meningkatkan/menurunkan aktivitas organ tubuh tertentu. Misalnya : mempercepat/memperlambat denyut jantung, melebarkan/menyempitkan pembuluh darah dan lain sebagainya.

1. Sel Saraf (Neuron)


Sistem saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit dan neurit (akson).



a.      Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.

b.      Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c.       Neurit (akson)
Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung myelin yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh selubung mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan secara langsung tetapi membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis. Pada bagian sinapsis inilah suatu zat kimia yang disebut neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya.

2. Macam-macam Neuron (Sel Saraf)

a. Saraf sensorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari reseptor (indra) ke saraf pusat(otak dan sumsum tulang belakang).

b. Saraf motorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari saraf pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).

c. Saraf konektor adalah saraf yang menghubungkan rangsangan (impuls) dari saraf sensorik ke saraf motorik.

3. Macam-macam Gerak
Gerakan merupakan salah satu cara tubuh dalam mengagapi rangsangan. Berdasarkan jalannya rangsangan (impuls) gerakan dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Contoh gerak sadar misalnya : menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan.Skema gerak sadar :
Rangsangan(Impuls) –> Reseptor(Indra) –> Saraf sensorik –> Otak  –> Saraf motorik –> Efektor (Otot)

b. Gerak Refleks (Tak Sadar)
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini tidak melewati otak namun hanya sampai sumsum tulang belakang. Gerak refleks misalnya terjadi saat kita mengangkat kaki karena menginjak benda runcing, gerakan tangan saat tidak sengaja menjatuhkan buku, gerakan saat menghindari tabrakan dan lain sebagainya. Skema gerak refleks :
Rangsangan(Impuls) –> Reseptor(Indra) –> Saraf sensorik –> Sumsum Tulang Belakang –> Saraf motorik –> Efektor (Otot)

4. Susunan Sistem Saraf Manusia


Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf. Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.



A. Sistem saraf pusat (SSP)
1) Otak


Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di rongga tengkorak dandibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut duramater,  paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan. Peradangan yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa karena infeksi virus. Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan sumsum lanjut.

a) Otak besar (cerebrum)
Otak besar memiliki permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan. Belahan otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani tubuh sebelah kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks, berisi badan-badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi serabut-serabut saraf (neurit/akson). Otak besar berfungsi sebagai pusat kegiatan-kegiatan yang disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat, mendengar, dan bergerak.

b) Otak Kecil (Cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar bagian belakang. Susunan otak kecil seperti otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri. Belahan kanan dan kiri otak kecil dihubungkan oleh jembatan Varol. Terbagi menjadi dua lapis sama seperti otak besar yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot-otot ketika kita bergerak.



c) Sumsum lanjutan
Sumsum lanjutan (medula Oblongata) terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam yang berwarna kelabu karena banyak mengandung badan sel-sel saraf dan lapisan luar berwarna putih karena berisi neurit (akson). Sumsum lanjutan berfungsi sebagai pusat pengendali pernapasan, menyempitkan pembuluh darah, mengatur denyut jantung, mengatur suhu tubuh dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak disadari.

2). Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang ke dua. Sumsum tulang belakang juga dibungkus oleh selaput meninges. Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang bagian luar tampak berwarna putih (substansi alba) karena banyak mengandung akson (neurit) dan bagian dalam yang berbentuk seperti kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi grissea) karena banyak mengandung badan sel-sel saraf.


Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:
a) menghantarkan impuls dari dan ke otak,
b) memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.
B. Sistem saraf tepi (SST)

1) Sistem saraf somatis
Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Misalnya ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.Sistem saraf  somatis terdiri atas :

a. Saraf otak (saraf cranial), saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang.

b. Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang . Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh.

2) Sistem saraf autonom (tak sadar)
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi. Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu, Sistem saraf simpatik dan Sistem saraf parasimpatik. Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda.
Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu. Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum lanjutan /sumsum sambung.

Perbedaan Fungsi Saraf Otonom
Parasimpatik
Simpatik
mengecilkan pupil
memperbesar pupil
menstimulasi aliran ludah            
menghambat aliran ludah
memperlambat denyut jantung
mempercepat denyut jantung
membesarkan bronkus
mengecilkan bronkus
menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
menghambat sekresi kelenjar pencernaan
mengerutkan kantung kemih
menghambat kontraksi kandung kemih


B. Sistem Endokrin Manusia
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.

§  KELENJAR ENDOKRIN
Organ utama dari sistem endokrin

·  Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.

·  Kelenjar hipofisa disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.

Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:

Ø  Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak
Ø  Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
Ø  Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.  

·  Kelenjar tiroid
·  Kelenjar paratiroid
·  Pulau-pulau pankreas
·  Kelenjar adrenal
·  Buah zakar
·  Indung telur, Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.

2. HORMON
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas. Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan:

·  Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual
·  Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi
·  Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.

Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya, TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh.

3. PENGENDALIAN ENDOKRIN
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon.
Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.
Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya. Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.
Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon. Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi. Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah. Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas. Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.

4. HORMON UTAMA
Hormon
Yg menghasilkan
Fungsi
Aldosteron
Kelenjar adrenal
Membantu mengatur keseimbangan garam & air dengan cara menahan garam & air serta membuang kalium
Hormon antidiuretik
(vasopresin)
Kelenjar hipofisa
·  Menyebabkan ginjal menahan air
·  Bersama dengan aldosteron, membantu mengendalikan tekanan darah
Kortikosteroid
Kelenjar adrenal
Memiliki efek yg luas di seluruh tubuh, terutama sebagai:
·  Anti peradangan
·  Mempertahankan kadar gula darah, tekanan darah & kekuatan otot
·  Membantu mengendalikan keseimbangan garam & air
Kortikotropin
Kelenjar hipofisa
Mengendalikan pembentukan & pelepasan hormon oleh korteks adrenal
Ginjal
Merangsang pembentukan sel darah merah
Estrogen
Indung telur
Mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi wanita
Glukagon
Pankreas
Meningkatkan kadar gula darah
Hormon pertumbuhan
Kelenjar hipofisa
Mengendalikan pertumbuhan & perkembangan
·  Meningkatkan pembentukan protein
Insulin
Pankreas
·  Menurunkan kadar gula darah
·  Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein & lemak di seluruh tubuh
LH (luteinizing hormone)
FSH (follicle-stimulating hormone)
Kelenjar hipofisa
·  Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi
·  Mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian)
Oksitosin
Kelenjar hipofisa
Menyebabkan kontraksi otot rahim & saluran susu di payudara
Hormon paratiroid
Kelenjar paratiroid
Mengendalikan pembentukan tulang
·  Mengendalikan pelepasan kalsium & fosfat
Progesteron
Indung telur
Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yg telah dibuahi
·  Mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu
Polaktin
Kelenjar hipofisa
Memulai & mempertahankan pembentukan susu di kelenjar susu
Renin & angiotensin
Ginjal
Mengendalikan tekanan darah
Hormon tiroid
Kelenjar tiroid
Mengatur pertumbuhan, pematangan & kecepatan metabolisme
TSH
(tyroid-stimulating hormone)
Kelenjar hipofisa
Merangsang pembentukan & pelepasan hormon oleh kelenjar tiroid

C. Indra Manusia



1.KULIT



§ struktur-kulit

a. EPIDERMIS
· Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf.
· Epidermis tersusun atas empat lapis sel.
· Dari bagian luar ke dalam , pertama adalah stratum korneum , stratum lusidum , stratum granulosum dan stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan kulit sebelah atasnya.




b. DERMIS


terdapat akar rambut,
otot penegak rambut,
kelenjar keringat,
kelenjar minyak,
jaringan adipose/lemak,
pembuluh darah,
sel saraf
reseptor-reseptor (P-T , K - D , R - P , M - PRS )

Fungsi kulit antara lain:
Indra peraba
Menghasilkan keringat dan minyak
Melindungi tubuh dari sinar matahari
Melindungi otot dari gesekan benda luar



2.    TELINGA

§ Struktur Telinga
a. Telinga Luar
·      Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga (meatus auditorius eksternus).
·      Telinga luar merupakan tulang rawan (kartilago) yang dilapisi oleh kulit, daun telinga kaku tetapi juga lentur.
·      Suara yang ditangkap oleh daun telinga mengalir melalui saluran telinga ke gendang telinga.
·      Gendang telinga adalah selaput tipis yang dilapisi oleh kulit, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga luar.

b. Telinga Tengah
Telinga tengah terdiri dari gendang telinga (membran timpani) dan sebuah ruang kecil berisi udara yang memiliki 3 tulang kecil yang menghubungkan gendang telinga dengan telinga dalam. Maleus , Incus and Stapes ( Tulang Martil , Landasan dan Sanggurdi) Telinga tengah juga memiliki 2 otot yang kecil-kecil, yaitu Otot tensor timpani (melekat pada maleus dan menjaga agar gendang telinga tetap menempel) dan Otot stapedius (melekat pada stapes dan menstabilkan hubungan antara stapedius dengan jendela oval.

c.   Telinga Dalam
Telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur yang kompleks, yang terjdiri dari 2 bagian utama:, yaitu, Koklea (organ pendengaran) dan Kanalis semisirkuler (organ keseimbangan). Koklea merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput. Koklea terdiri dari cairan kental dan organ Corti. Organ Corti mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut) yang memiliki rambut yang mengarah ke dalam cairan tersebut. Rambut halus itu akan bergetar ketika ada gelombang yang menggetarkannya sehingga menimbulkan nada yang kemudian dikirim keotak. serabut syaraf yang menempal pada reseptor peka organ corti yang ada di koklea itu syaraf no 8 Neiron Auditory yang menghantarkannya ke otak besar bagian samping ( Lobus temporalis)

MEKANISME MENDENGAR
Getaran suara ditangkap oleh daun telinga
Getaran itu diteruskan saluran telinga luar dan menebabkan bergetarnya gendang telinga
Suara itu kemudian dihantarkan ke Tulang pendengaran ( maleus - inchus - stapes) yang ada di telinga tengah
Dari tulang stapes yang seperti garputala itu suara diteruskan ke jendela oval yang ada di telinga dalam
Dari Jendela oval suata diteruskan dan menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut korti .
Sel korti inilah yang memberikan respon terhadap frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi gelombang saraf.
Akhirnya suara itu di terima oleh syaraf auditori yang menempel pada organ korti suara ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang akan membawanya ke otak.\

3.    HIDUNG
·  Hidung merupakan organ penciuman dan jalan utama keluar-masuknya udara dari dan ke paru-paru.
·  Sebagai khemoreseptor karena ia mampu menerima rangsang zat kimia berupa gas mengingat organ hidung mempunyai rambut 2 halus yang berhubungan dengan ujung serabut syaraf olfactory dengan otak besar
·  Hidung juga memberikan tambahan resonansi pada suara dan merupakan tempat bermuaranya sinus paranasalis dan saluran air mata.
·  Hidung bagian atas terdiri dari tulang dan hidung bagian bawah terdiri dari tulang rawan (kartilago).
·  Di dalam hidung terdapat rongga yang dipisahkan menjadi 2 rongga oleh septum, yang membentang dari lubang hidung sampai ke tenggorokan bagian belakang.
·  Tulang yang disebut konka nasalis menonjol ke dalam rongga hidung, membentuk sejumlah lipatan.
·  Lipatan ini menyebabkan bertambah luasnya daerah permukaan yang dilalui udara.
·  Rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir dan pembuluh darah.
·  Luasnya permukaan dan banyaknya pembuluh darah memungkinkan hidung menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk dengan segera.
·  Sel-sel pada selaput lendir menghasilkan lendir dan memiliki tonjolan-tonjolan kecil seperti rambut (silia).
·  Biasanya kotoran yang masuk ke hidung ditangkap oleh lendir, lalu disapu oleh silia ke arah lobang hidung atau ke tenggorokan.
·  Cara ini membantu membersihkan udara sebelum masuk ke dalam paru-paru.
·  Hasil kotorannya jika mengering kita sebut " upil "

BERSIN dan BATUK
Bersin secara otomatis membersihkan saluran hidung sebagai respon terhadap iritasi,
Sedangkan batuk membersihkan paru-paru. Mekanisme penciuman bisa digambarkan sebagai berikut
·         Dirongga hidung bagian atas terdapat Neuroepitel olfaktorius didalamnya terdapat reseptor olfaktorius utama.
·         Pada neonatus, daerah ini merupakan suatu lembar neural yang padat
·         Namun pada anak-anak dan dewasa terbentuk interdigitasi antara jaringan respiratorius dan olfaktorius.
·         Dengan bertambahnya usia seseorang, jumlah neuron olfaktorius ini lambat laun akan berkurang.
·         Selain neuron olfaktorius, epitel ini juga tersusun oleh sel-sel penopang yaitu duktus dan glandula Bowman yang sifatnya unik pada epitel olfaktorius dan sel basal yang berfungsi pada regenerasi epitel.
·         Sensasi pembauan diperantarai oleh stimulasi sel reseptor olfaktorius oleh bahan-bahan kimia yang mudah menguap.
·         Untuk dapat menstimulasi reseptor olfaktorius, molekul yang terdapat dalam udara harus mengalir melalui rongga hidung dengan arus udara yang cukup turbulen dan bersentuhan dengan reseptor.
·         Faktor-faktor yang menentukan efektivitas stimulasi bau meliputi durasi, volume dan kecepatan menghirup.
·         Tiap sel reseptor olfaktorius merupakan neuron bipolar sensorik utama.
·         Dalam rongga hidung rata-rata terdapat lebih dari 100 juta reseptor.
·         Neuron olfaktorius bersifat unik karena secara terus menerus dihasilkan oleh sel-sel basal yang terletak dibawahnya.
·         Sel-sel reseptor baru dihasilkan kurang lebih setiap 30-60 hari.
·         Reseptor odorant termasuk bagian dari G-protein receptor superfamily yang berhubungan dengan adenilat siklase.
·         Manusia memiliki beratus-ratus reseptor olfaktorius yang berbeda, namun tiap neuron hanya mengekspresikan satu tipe reseptor.

4.    MATA


§ Bola Mata
Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut, Sklera, Choroid dan Retina.
 


·         Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat. Sklera berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.

·         Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar).Di bagian depan, koroid membentuk badan  siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
·         Retina
Retina lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian retina yang penting adalah sel kerucut ( Conus) dan sel batang ( Bacillus ). Sel kerucut untuk menangkap cahaya terang ( warna) dan Sel batang menangkap cahaya gelap / hitam putih. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.

·         Lensa
Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi dua ruang yaitu
1.    bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut aqueous humor

2.    bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor.
§  Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar.
§  Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan.
§  Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi.
§  Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf.
§  Radang konjungtiva disebut konjungtivitis.
§  Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis.
§  Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.

Otot Mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera.
Dari 6 otot itu empat diantaranya berupa Otot rektus dan 2 diantaranya berupa otot obliqus

Empat otot rectus itu antara lain
Otot rektus inferior berfungsi menggerakkan ke bawah.
Otot rektus superior berfungsi menggerakkan ke atas
Otot rektus eksternal berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan
Otot rektus internal berfungsi menggerakkan bola mata ke kiri

Dua otot obliqus itu antara lain
Otot obliq atas (superior)
Otot obliq bawah (inferior).
Fungsi Mata
Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor.
Pembiasan terbesar terjadi di kornea.
Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.

5.      LIDAH
Permukaan dorsal lidah ditutupi oleh mukosa yang dibentuk oleh 4 jenis papilla, yaitu:
1.    Papila Filiformis
·      Papila yang terbanyak
·      Menutupi hampir sebagian besar permukaan dorsal
·      Bentuknya kecil
·      Keputih-putihan ( jumlah keratin )
·      Tonjolan berambut





2. Papila Fungiformis
·       Jumlah kurang sedikit
·       Bentuk seperti jamur
·       Kecil dan sedikit menonjol
·       Jelas pada tepi lateral ( lidah bagian samping)

3. Papilla Sircum Valata
·  Berukuran besar
·  Letaknya melingkar
·  Dikelilingi oleh fissure

4. Papila Foliata
·  Tidak mudah diidentifikasi
·  Seperti daun yang menonjol
·  Terdapat daerah dasar lidah
·  Pada tengah lidah terdapat cekungan dengan kedalaman yang bervariasi dinamaka sulcus median.
·  Ada juga organ dari lidah yang disebut frenulum lingualis terdapat pada permukaan ventral lidah

Fungsi Lidah :
1.      Menangkap makanan dengan membolak balik
2.      Persepsi Makanan Penilaian yang sensitif terhadap temperatur panas dan dingin
3.      Pengecapan
4.      Respirasi
5.      Perkembangan rahang


D.Gangguan pada Sistem Regulasi
1.    Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis disebabkan oleh virus sehingga dapat menular.
2.         Multiple sclerosis (MS = sklerosis ganda atau disseminated sclerosis) Multiple sclerosis merupakan penyakit saraf kronis yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan pada organ, seperti rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara, depresi, gangguan koordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan.
3.    Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik maupun motorik. Gejala nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti kehilangan rasa. Urat saraf terjepit dan penyakit urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari yang ringan (seperti kram) sampai gangguan berat (seperti kelumpuhan).
4.    Hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ tubuh.
5.    Penyakit urat saraf terjepit, yaitu penyakit saraf terjepit sering terjadi pada leher, pinggang, dan telapak tangan.
6.    Parkinson dengan gejala tangan dan kaki gemetar.
7.    Gegar otak terjadi karena otak mengalami kerusakan.
8.    Imsomnia atau lupa ingatan sementara

Tidak ada komentar: